Rabu, 04 Februari 2015

Menjadi orang yang Istimewa

Terkadang selalu berpikir dalam benak ini, apakah ada orang yang istimewa? Bukannya setiap orang itu sama saja? Setelah dipikir dan dipikir lagi ternyata ada segelintir orang yang istimewa. Seperti apa sih orang yang istimewa tersebut? Presidenkah? Rajakah? Ratukah?

Hal tersebut bisa salah bisa benar. Coba renungkan apakah Anda termasuk orang yang intimewa atau bukan? Orang yang istimewa jumlahnya sangat sedikit. Karena orang yang istimewa adalah orang yang selalu melakukan banyak hal yang berbeda dari orang biasanya. Orang istimewa yaitu orang yang melakukan lebih banyak pengorbanan dari pada orang biasanya. Orang istimewa yaitu orang yang merelakan banyak waktunya demi menjadikan dirinya sendiri intimewa.

Yang sedikit jumlahnya belum tentu benar tetapi yang benar pasti sedikit jumlahnya, yang benar itulah yang istimewa karena mereka adalah orang-orang yang dapat melakukan hal-hal yang benar. Benar dalam berpikir sebelum melakukan tindakan. Benar yang lebih banyak memanfaatkan waktunya untuk kegiatan yang lebih produktif dan bermanfaat. Benar dalam memilih teman karena teman adalah cerminan diri kita sendiri. Mereka yang benarlah yang merupakan orang yang istimewa.

Untuk menjadi orang yang istimewa diperlukan pengorbanan. Pengorbanan yang dilakukan haruslah lebih banyak daripada orang biasanya. Mengorbankan waktu istirahat untuk melaksanakan kewajibannya. Mengorbankan waktu santainya untuk melaksanakan hal yang produktif. Mengorbankan jatah tidurnya dari orang biasa. Itulah contoh beberapa pengorbanan untuk menjadi orang yang istimewa. INGAT!!! Itu hanyalah beberapa contoh saja.

Jadi, semuanya kembali lagi ke kita. Apakah kita ingin menjadi orang yang istimewa ataukah orang yang biasa saja? Ingat!! Hidup adalah pilihan dan pilihan ada ditangan kita, bukan ditangan orang tua, teman atau saudara. Jadilah orang yang istimewa, janganlah jadi orang yang rata-rata saja. karena kita memang ditakdirkan untuk menjadi yang teristimewa diantara yang istimewa.


Senin, 26 Januari 2015

Sebuah kata Kegagalan...


Sering kali dalam hidup ini kita menemukan kegagalan. Kegagalan memang biasa terjadi dalam perjalan hidup kita ini. Namun, tidak semua manusia dapat memaknai dari sebuah kata tersebut. Kegagalan merupakan sebuah kata sederhana yang memiliki banyak makna. Disemua bagian kehidupan pasti sering terjadi kegagalan, entah itu kegagalan cinta, kegagalan persahabatan, kegagalan keluarga, kegagalan meraih impian ataupun kegagalan lainnya. Tanpa disadari, kegagalan yang selalu kita temukan tidaklah memiliki sesuatu keistimewaan. Padahal kegagalan merupakan proses awal dari suatu pembelajaran. Ketika mereka mengalami kegagalan, pasti istilah mereka tidak ingin mengalami hal yang serupa dikemudian hari. Namun, banyak diantara mereka tidak menyadarinya. Termasuk aku.
Kegagalan yang aku alami dalam hidup pasti dilalui pula oleh orang lain. Namun, karena salah satu sifatku yang kurang peka inilah yang telah menyebabkan aku bodoh. Sebagai makhluk social, kita harusnya memiliki sifat tersebut. Setelah sekian lama, baru sekaranglah aku menyadarinya. Salah satu sifatku inilah yang membuat hidupku tidak berwarna. Setiap aku mengalami kegagalan, yang dapat aku lakukan hanyalah marah dan menyesalinya. Memang, setelah mengalami kegagalan, kita harus menyesalinya. Tapi tidak hanya sebatas menyesalinya saja. kita harus memaknainya.
Malam ini, aku merenungkan semua perjalanan hidupku. Ternyata dalam hidupku aku selalu mengalami kegagalan, namun kegagalan yang aku alami hanya bagaikan angin yang berlalu begitu saja. Malam ini aku terdiam. Terpaku. Tak berdaya. Hanya menyesali, menyesali dan menyesali saja yang dapat kulakukan. Tapi aku mulai berpikir, bukan seperti ini yang seharusnya aku lakukan. Bukan hanya meratapi apa yang telah terjadi. Bukan hanya menyesali yang telah berlalu. Masa lalu tak akan pernah kembali. Menyesali masa lalu tanpa melakukan perubahan untuk kedapnnya adalah hal yang sia-sia. Membuang waktu yang berharga.
Kegagalan yang aku lalui hari disebabkan oleh diriku sendiri. Tidak pernah melakukan perbaikan disetiap kegagalan yang aku alami. Atau mungkin keberhasilan yang telah ku capai merupakan salah satu penyebab kegagalanku. Keberhasilan yang aku laluilah yang membuat aku angkuh dan memandang remeh orang lain yang mengalami kegagalan. Mungkinkah seperti itu? Jelas mungkin, karna tidak ada yang tidak mungkin didunia ini. Tapi sejak saat ini, aku tidak ingin menjadi seperti ini terus. Aku memiliki kewajiban yang harus aku penuhi. Aku telah menerima semua hak yang memang menjadi hakku. Tapi aku belummelakukan semua kewajiban yang seharusnya aku lakukan.
Mulai detik ini aku telah bertekad untuk mengubah hidupku yang tanpa warna ini menjadi lebih berwarna. Walaupun kusadari itu tidak semudah yang aku kira. Tapi demi impianku. Masa depanku. Harapanku. Aku akan melakukan yang terbaik untuk diriku sendiri dan orang yang telah menyayangiku. Semua orang bisa karna mereka terbiasa. Oleh karena itu, aku akan mulai membiasakan diriku. Karna aku yakin inilah yang terbaik untukku dan masa depanku.

 Kegagalan telah mengajarkan ku segalanya J




Hidup adalah Pilihan

Secara sadar atau tidak, selama kita bernapas di dunia ini pasti kita selalu dihadapi oleh pilihan. Namun, semua itu tergantung dari diri manusia itu sendiri. Memilih pilihan yang dapat membawanya untuk menjadikannya lebih baik, atau dia memilih pilhan yang sama sekali tidak membawa keuntungan bagi dirinya. Yaaaa…. Itulah kehidupan ini.

Aku selalu sadar akan hal itu, tetapi terkadang hati dengan otak tidaklah sama. Ketika hati ingin memilih pilihan yang baik, namun otak tidak mau menerimanya karna sesuatu hal yang dianggapnya logis. Padahal terkadang itu tidaklah logis. Ataupun sebaliknya dimana hati ingin memilih pilihan yang buruk, namun otak malah menerimanya karena yang dipikirkannya hanyalah keuntungan diri sendiri.

Hidup terlalu mahal sebenarnya untuk di sia –siakan. Tapi terkadang semua orang menyadari akan hal tersebut tapi dia mengabaikannya. Salah satunya adalah diriku sendiri. Setiap waktu aku menyadarinya, namun taka da yang dapat kulakukan yang terbaik untuk diriku sendiri. Terkadang aku bingung dengan semua ini. Semua yang terjadi disekelilingku sendiri.

Aku selalu melakukan pilihan menurut hatiku sendiri. Dalam hatiku sendiri selalu timbul penyakit hati. Itulah sebabnya terkadang aku selalu melakukan pilihan yang kurang tepat. Pilihan yang aku pilih hanya demi kepentingan pribadiku sendiri. Aku terlalu egois memikirkan orang lain. Aku terlalu sibuk dengan keinginannku. Aku terlalu sibuk dengan diriku sendiri. Aku selalu melakukan apapun sesuka hatiku sendiri.

Namun kini aku tersadar akan semua hal yang telah aku lakukan. Namun entah mengapa ketika aku sudah tersadar akan hal itu. Aku tidak bisa mengubah sikap k uterus menerus. Hanya pada ketika aku tersadar sajalah aku mengubahnya. Namun seterusnya aku selalu melakukan kesalahan yang terulang dan terulang kembali. Apakah itu salah satu sikap manusia? Atau hanyalah aku saja yang seperti itu? Entahlah. Tapi aku akan selalu mencoba melakukan yang terbaik untuk diriku sendiri maupun lingkunganku.

Aku akan melakukan hal yang terbaik dengan cara melakukan pilihan yang terbaik juga untuk diriku sendiri dan orang lain. Dengan apa aku melakukannya? Langkah awal dan utama yang harus dilakukan yaitu memilih pilihan yang terbaik karna semua tindakan selalu bermula dari sebuah pilihan. Jika pilihan itu baik, maka tindakan yang dihasilkan akan baik pula.